Waroengcakokan.blogspot.com, Melihat wajahnya di foto lawas tahun 1980-an di buku Apa & Siapa 1985-1986, Suyadi tampak tak berkumis. Namun seperti dikatakan buku itu di kalimat awal profil singkatnya, kilimis dan tanpa kumis melintang pun ia tetap dipanggil Pak Raden oleh anak-anak di sekitar tempatnya tinggal.
Tidak terlalu salah. Kecuali kumis, wajah Suyadi memang mirip tokoh pelit dalam serial Si Unyil, yang muncul saban Minggu di TVRI tahun 1980-an. Sama gemuknya, suaranya juga pas dengan perwatakan Pak Raden yang antagonis.
Kepada penulis buku Apa & Siapa, Suyadi sendiri merasa suaranya mirip suara Burisrawa dan Dursasana, atau kalau marah seperti suara Baladewa--ketiganya dari dunia wayang. "Di sinilah sulitnya menjadi Pak Raden," katanya dikutip buku itu. Acap memperkenalkan diri sebagai "Raden Mas Singomenggolo Jalmowono", sosok yang tampil harus kontroversial.
Lebih tepatnya kontradiktif. Pak Raden dimusuhi anak-anak karena pelit. Yang menontonSi Unyil dulu tentu masih ingat bahwa Pak Raden bisa marah besar bila ada yang mencuri mangganya. Meski dimusuhi karena pelit, ia tetap menjadi teman main anak-anak, misalnya dalam latihan baris-berbaris.
Sepanjang hidupnya, jauh setelah Si Unyil tamat dan kalah populer oleh kartun Jepang, Suyadi tetap menghidupkan karakter Pak Raden. Ia tetap menjadi sahabat anak-anak dengan mendongeng ke sana-ke mari, menulis buku cerita anak dan dalam setiap kesempatan muncul dengan pakaian kebesaran Pak Raden: blangkon, beskap dan tongkat serta kumis hitam melintang.
Kini kita kehilangan sosok asli yang menghidupkan Pak Raden. Suyadi meninggal dunia Jumat (30/10/2015) malam. Ia tutup umur di usia 82 tahun.
Dalam jagat budaya pop kita tak banyak sosok yang begitu melekat dengan sebuah karakter sepanjang hidupnya. Selain Suyadi dengan karakter Pak Raden-nya, yang langsung muncul dalam ingatan adalah Kang Ibing atau nama aslinya Raden Aang Kusmayatna Kusiyana Samba Kurnia Kusumadinata, yang terkenal sebagai Si Kabayan. Kang Ibing telah meninggal terlebih dahulu bulan Agustus 2010 silam.
Butuh waktu tidak sebentar dan dedikasi tak terperi agar sebuah karakter menancap di benak orang. Baik Kang Ibing dan Suyadi melakukannya sepanjang hidup masing-masing. Kang Ibing berjuluk Kabayan lantaran kerap memainkan tokoh legendaris dongeng Sunda itu di berbagai kesempatan sejak usia mudanya. Bersama Aom Kusman dan Suryana Fatah, Kang Ibing tergabung dalam kelompok lawak De'Kabayan. Saat kisah Kabayan diangkat ke serial TV tahun 1990-an, Kang Ibing lagi yang memerankannya. Sejak itu setiap kali mengingat sosok Kabayan, orang bakal teringat wajah Kang Ibing.
Jalan hidup serupa tampaknya dilalui Suyadi, pemeran Pak Raden.
Lahir di Puger, Jawa Timur, 28 November 1932, ia berasal dari orang tua yang tergolong mampu. Ayahnya seorang patih di zaman Belanda. Meski keluarganya berada, mainan yang disukai Suyadi kecil hanya pensil warna yang dipakaimya untuk corat-coret. Bakatnya pada dunia seni rupa sudah muncul sejak kecil. Selain jago menggambar, ia juga gemar membentuk sesuatu dari tanah liat atau lilin. Biasanya ia membayangkan diri memainkan ciptaannya itu sambil menembang. "Saya waktu kecil bercita-cita jadi dalang," katanya di buku Apa dan Siapa 1985-1986.
Suyadi tak jadi dalang. Nasib membawanya kuliah jurusan Seni Rupa ITB hingga sarjana, bergelar "doktorandus" yang selalu dibawa di depan namanya. Ia bahkan sempat jadi dosen luar biasa di almamaternya. Pada saat itu cita-citanya sudah berubah: memiliki studio animasi dan film boneka.